Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa itu Bloatware? Pada Laptop dan Android

Apa itu Bloatware? Kumpulan Aplikasi yang Bikin Lemot

Apa itu bloatware pada laptop dan android - Istilah bloatware mungkin cukup asing bagi para pengguna baru. Memang banyak orang yang tidak tau menau tentang bloatware, padahal sangat penting untuk diketahui tentang bloatware agar kamu sebagai pengguna gadget bisa memaksimalkan penggunaan.


Apa itu Bloatware?

Bloatware terdiri dari 2 kata, "bloat" memiliki arti kembung, sedangkan "ware" memiliki arti barang atau perangkat. Bloatware adalah sekumpulan aplikasi atau software pihak ketiiga yang sudah terinstall dari bawaan pabrik yang dipandang tidak terlalu penting digunakan oleh user, sehingga mengakibatkan perangkat menjadi lambat.

Nah sekumpulan aplikasi atau software tersebut jarang dipakai oleh pengguna, bisa dikatakan bloatware ini tidak berguna bagi user. Sebagian besar bloatware tidak berbahaya, tetapi dapat memperlambat sistem perangkat dan menghabiskan ruang penyimpanan.

Baca juga: Apa itu Surface Web, Deep Web, dan Dark Web

Bloatware ini sangat mengganggu jika gadget kamu memiliki kapasitas memori yang minim, sehingga menyebabkan memori penuh yang mengakibatkan perangkat jadi lag.

Sebenarnya jika kita membeli laptop ataupun hp dari pembuat sistem operasinya langsung seperti Windows dari Microsoft dan Android dari Google kita tidak akan mendapatkan yang namanya software pihak ketiga. Karena mereka tidak kerjasama dengan software pihak ketiga dengan alasan tertentu.

Umumnya, bloatware ini memang sengaja diinstal oleh pembuat hp atau laptop, untuk kepentingan tertentu. Misalnya untuk menambah nilai TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) agar bisa dijual resmi di Indonesia, atau bisa juga dipasangkan sebagai syarat karena pembuat smartphone sudah menjalin kontrak kerjasama dengan pihak ketiga (vendor).


Bloatware pada Laptop

Saya ambil contoh pada laptop, kamu punya laptop dengan merek Lenovo, pada saat pertama kali membeli akan mendapatkan beberapa software diluar brand milik Microsoft, seperti Spotify, PowerDVD, Avast, VLC, Winamp dll, software pihak ketiga ini merupakan vendor, jadi tiap merek vendornya beda-beda. 

Nah software-software tersebut merupakan software pihak ketiga yang kerjasama dengan Lenovo, rata-rata software pihak ketiga ini jarang digunakan atau bahkan bisa dibilang tidak digunakan, maka software pihak ketiga ini bisa disebut bloatware, karena hanya menumpang penyimpanan saja.

Kenapa saya bilang software-software tersebut tidak digunakan? Karena mereka bersaing dengan software milik Microsoft. Rata-rata user Windows menggunakan software buatan Microsoft dengan alasan mudah dipakai dan terpercaya, dengan catatan 

"gak semua user pakai software besutan Microsoft".

Microsoft menjual serangkaian perangkat yang diberi nama Signature PC, merupakan komputer yang bebas dari software pihak ketiga. Artinya perangkat baik itu smartphone, laptop, atau komputer yang dikeluarkan oleh Microsoft hanya terinstall software murni milik Microsoft, tidak ada software pihak ketiga.

Rata-rata Signature PC diklaim 104% lebih cepat dan memiliki masa pakai baterai lebih lama daripada laptop yang sama dengan bloatware.


Bloatware pada Android

Pada android pun sama, hampir semua merek hp seperti ASUS, Oppo, Vivo, Xiaomi, Samsung, dll memiliki bloatware. Contoh memiliki hp dengan merek Realme, akan mendapatkan beberapa aplikasi selain dibuat oleh Google, misalnya Instagram, Lazada, J&T Express, Facebook, TikTok, Spotify, Baca Plus, dll yang sudah terinstall pada saat membeli hp baru.

Bedanya, pada android bloatware ini ada yang bisa dihapus dan ada yang tidak, untuk menghapus bloatware yang tidak dapat dihapus kamu harus melakukan root, setelah hp kamu di root kamu baru bisa menghapus bloatware tersebut. Cara tersebut cukup beresiko karena dapat menghilangkan masa garansi (jika masih berlaku).

Namun, jika kamu membeli hp dengan merek Google Pixel, kamu tidak akan menemukan aplikasi lain selain milik Google, artinya Google Pixel menggunakan UIVanilla (android murni), tidak ada bloatware, jadi kamu install aplikasi sesuai kebutuhan.


Seberapa besar bloatware mempengaruhi lag pada laptop ataupun android?

Bloatware terbilang sangat mengganggu, karena software atau aplikasi bawaan ini ada beberapa yang tidak dapat dihapus, dan parahnya lagi software atau aplikasi tersebut bisa berjalan di latar belakang (background). 

Bloatware banyak merugikan para user jika memang tidak digunakan, bahkan bloatware mampu menurukan performa perangkat laptop atau smartphone dan juga dapat menguras baterai karena berjalan di latar belakang.


Kenapa banyak orang membenci bloatware?

Umumnya orang yang membenci bloatware merupakan pengguna expert, karena dia sadar dari awal menggunakan perangkat itu sendiri. Rata-rata pengguna expert biasanya sudah mengetahui tentang bloatware dan lebih memilih menguinstall bloatware bawaan pabrik.

Memang bloatware tidak berbahaya, sebagian orang membenci bloatware karena dianggap mubazir penyimpanan. Setiap aplikasi atau software yang terinstall membutuhkan ruang penyimpanan, artinya penyimpanan kita terisi oleh aplikasi atau software yang tidak berguna dan cuma menuh-menuhin penyimpanan.

Baca juga: Pengetahuan Tentang Cyber Crime

Walau smartphone saat ini dibekali penyimpanan yang cukup besar hingga 1 TB, sebagian orang masih ada yang membenci bloatware, bukan perihal takut penyimpanan cepat habis, tetapi karena alasan lain seperti menguras baterai, karena bloatware biasanya berjalan di latar belakang dan sangat mengganggu.


Kesimpulan

Intinya jika perangkat kita terdapat beberapa aplikasi atau software selain dari besutan merek sistem operasi itu sendiri pada saat pertama kali membeli dan tidak digunakan dalam jangka waktu panjang maka software atau aplikasi tersebut dianggap sebagai bloatware.

Ciri-ciri software atau aplikasi yang memenuhi persayaratan untuk bisa dikatakan sebagai bloatware adalah software atau aplikasi tidak dapat dihapus dan tidak digunakan secara fungsional baik oleh sistem maupun user dan berjalan di latar belakang.

Muhammad Rifki Apriansyah
Muhammad Rifki Apriansyah Investing, Technologies, and Electrical Enthusiast

Posting Komentar untuk "Apa itu Bloatware? Pada Laptop dan Android"