Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Jejak Digital

Jejak Digital Ilustrasi

Era digital mampu merubah kehidupan seseorang seperti biasanya. Dengan adanya internet kita sangat terbantu, terutama dalam hal berkomunikasi. Lalu adanya mesin pencari, dengan itu kita mampu mencari segala informasi dengan mudah. Internet merupakan segalanya, dengan internet semua orang mampu bekerja dengan mudah.


Apa itu jejak digital?

Jejak digital merupakan segala aktivitas pengguna internet yang terekam oleh aplikasi, GPS, software, browser, media sosial, maupun perangkat itu sendiri (smartphone, laptop, komputer, dll). 

Seluruh aktivitas yang pernah dilakukan oleh pengguna dibentuk dalam sebuah data digital dan dijadikan jejak digital. Data tersebut akan tersimpan baik secara offline (tersimpan di komputer, smartphone, dan sejenisnya) maupun secara online.

Dikutip dari TechTerms, jejak digital terbagi menjadi dua jenis, yaitu aktif dan pasif. 

Artikel terkait: Apa itu VPN? Manfaat dan Bagaimana Cara Kerjanya?


Jejak Digital Aktif

Jejak digital aktif berisi data atau informasi yang sengaja diunggah oleh pengguna untuk dibagikan ke internet. Salah satu contohnya yaitu mengirim email, kita tahu bahwa mengirim email dilakukan secara online, pesan yang terkirim akan tersimpan di dalam server penyedia layanan tersebut dalam jangka waktu yang panjang.

Baru-baru ini jejak digital aktif sangat populer dikalangan dunia maya, yaitu seperti blog dan media sosial. Pada blog, pemilik membagikan artikel secara publik untuk dibaca oleh pengguna di seluruh dunia yang berselancar di internet. 

Sementara pada media sosial para pengguna selalu update status/story dan diposting untuk dipublikasikan kepada followers/friendslist-nya. Contohnya seperti anda upload sesuatu di story WhatsApp, membagikan informasi/status di Facebook, memposting foto di Instagram, dan lainnya.


Jejak Digital Pasif

Sementara pada jejak digital pasif yaitu berisi data yang ditinggalkan/telah dilakukan tanpa sadar oleh pengguna ketika berselancar di internet. Contohnya adalah ketika anda mengunjungi sebuah situs, maka situs tersebut akan tersimpan ke dalam server yang bernama cookie web. 

Cookie web ini berisi data yang dilakukan pengguna pada situs tersebut, biasanya berisi interaksi antara pengguna dan website tersebut, seperti mengisi formulir (nama, username, email, password,dll), klik, tampilan User Interface (antarmuka pengguna), alamat IP, lokasi, dll.

Contoh lainnya yaitu ketika anda mencari sesuatu pada mesin pencari (seperti google), mulai dari kata kunci sampai situs yang dikunjungi akan terekam dan tersimpan oleh browser (seperti google chrome, Opera, Mozilla Firefox).


Setiap orang yang menggunakan internet tentu memiliki jejak digital. Ini bukanlah sebuah hal yang untuk dikhawatirkan, namun jika anda meninggalkan jejak digital yang bersifat sensitif di internet itu patut dikhawatirkan. Mungkin suatu saat nanti data tersebut disalahgunakan oleh pihak yang tak bertanggung jawab.

Muhammad Rifki Apriansyah
Muhammad Rifki Apriansyah Investing, Technologies, and Electrical Enthusiast

Posting Komentar untuk "Mengenal Jejak Digital"