Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengatur Keuangan Di saat Resesi Ekonomi

Cara Mengatur Keuangan di Saat Resesi Ekonomi - Saat ini negara Indonesia sedang menghadapi resesi ekonomi. Resesi tahun ini disebabkan oleh perang dingin antara Rusia dengan Ukraina yang mengakibatkan tingginya inflasi di berbagai sektor dan komoditas. 

Berbagai macam komoditas dan kebutuhan di semua sektor naik, mulai dari minyak, gas, BBM, cabai, daging, tanah, properti, dll. 

Gak cuma Indonesia aja yang mengalami inflasi, negara-negara lain seperti Amerika, Laos, Turki, Pakistan, dan sebagainya juga terkena. 

Ada juga yang negaranya bangkrut seperti Sri Lanka dengan angka inflasi tertinggi yaitu melebihi 50%.

Pak Jokowi pernah bilang, "Ancaman dan situasi dunia sulit diprediksi karena ketidakpastian global, Bank Dunia & IMF (International Monetary Fund) memperkirakan perekonomian di 60 negara berpotensi mengalami kejatuhan ekonomi." Dari 60 negara tersebut Indonesia juga termasuk berpotensi mengalami resesi.

Pada bulan Juni 2022 lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, tingkat inflasi Indonesia per Juni 2022 mencapai 4,35% yoy. Ini tertinggi dalam 5 tahun terakhir.

Di era inflasi ini kita harus pandai dalam mengatur cashflow untuk menghadapi resesi agar tidak jatuh miskin. Berikut adalah cara mengatur keuangan di saat resesi ekonomi,


1. Buat Simpanan Dana Darurat

Keadaan genting membuat kita ketar-ketir dalam bertindak, begitu juga dengan keuangan. Jika kebutuhan keuangan mendadak kita akan sibuk mencari dana sana-sini sampai-sampai ngutang untuk menutupi kebutuhan tersebut (amit-amit sih ya). 

Buatlah simpanan darurat sebanyak-banyaknya, berapapun uang yang anda miliki sisihkan ke tabungan ini. Kenapa dana darurat berada di nomor 1? karena situasi ekonomi dan kejadian hidup sulit diprediksi.


2. Bayar Semua Cicilan/Hutang/Tunggakan (Jika punya)

Hal ini memang terdengar berat untuk dilakukan, tetapi jika hidup anda terlilit utang sudah dipastikan dalam beberapa bulan kedepan anda sudah berada di jurang kemiskinan. 

Bayar utang yang bunganya berjalan terlebih dahulu, utang-utang yang tidak memilki bunga berjalan bisa dilunasi secara perlahan dengan cara menegosiasi kreditur untuk diberi kemudahan dalam membayar utang.


3. Investasi

Buat perencanaan investasi agar asetmu terus bergerak dan menciptakan pertumbuhan. Setiap jenis investasi memiliki tingkat risiko yang berbeda. 

Pelajari dan pahami setiap instrumen keuangan, pilihlah instrumen yang paling sesuai dengan keuangan anda dan yang anda kuasai , jangan coba-coba masuk ke investasi yang belum anda mengerti.

Baca juga: Aplikasi Investasi Yagoal, Bukannya Ya Goal malah Ya Buntung

Tujuan dari memahami dan mempelajari setiap instrumen keuangan adalah untuk mengetahui kondisi instrumen keuangan yang anda pilih apakah terdampak pada resesi ekonomi atau tidak, jika ya maka anda harus mulai memikirkan untuk memindahkan aset ke instrumen lain yang tidak tekena dampak resesi. Jika tidak, aset anda akan dipertaruhkan oleh goncangnya resesi.

Jika anda kesulitan menganalisis berbagai macam jenis investasi, anda bisa mengonsultasikannya ke financial advisor untuk mempertimbangkan segala aspeknya.


4. Tinjau Kembali Cashflow

Tinjau kembali arus keuangan anda tiap bulannya, perhatikan arus kas negatif seperti pengeluaran yang tidak perlu.


5. Menerapkan Hidup Hemat

Kesampingkan kebutuhan jangka pendek dan menahan nafsu membeli barang yang tidak penting. Atau anda bisa menerapkan gaya hidup frugal, yaitu gaya hidup dengan cara melihat nilai dan kualitas suatu barang yang akan dibeli.

Contohnya anda membeli suatu barang mahal yang memiliki kualitas dan daya tahan yang baik untuk dipakai beberapa tahun ke depan. Jadi anda membeli dengan mengedepankan fungsi dan kualitas.


6. Bangun Pasive Income atau Pendapatan lain

Menghemat saja sudah bisa menjaga keuangan anda dari guncangan resesi ekonomi. Tapi menghemat saja tidak cukup, dan hidup terasa tertekan dengan berhemat. Maka jalan keluarnya adalah dengan membangun pasive income atau mencari sumber pendapatan lain. Ini akan menjadi nilai tambah dalam arus kas positif keuangan anda, yang mana akan berdampak baik akan kesehatan keuangan anda.

Muhammad Rifki Apriansyah
Muhammad Rifki Apriansyah Investing, Technologies, and Electrical Enthusiast

Posting Komentar untuk "Mengatur Keuangan Di saat Resesi Ekonomi"